Sebuah langkah maju menuju transformasi digital dalam sistem kesehatan di Indonesia: Integrasi sistem informasi hepatitis (SIHEPI) ke dalam sistem registrasi elektronik fasilitas kesehatan di Jakarta
Liga335 daftar, situs judi bola, situs sbobet – Dalam lanskap layanan kesehatan yang terus berkembang, transformasi digital telah muncul sebagai sarana yang sangat penting untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan aksesibilitas data medis. Indonesia telah mengambil langkah maju yang signifikan dengan mengintegrasikan Sistem Informasi Hepatitis (SIHEPI) dengan e-registrasi Puskesmas dan rumah sakit, yang memfasilitasi pencatatan dan pelaporan data kesehatan yang lancar di tingkat provinsi di Jakarta. Inisiatif terobosan ini, yang dipimpin oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Digital Transformation Office (DTO) dan arahan dari Kelompok Kerja Hepatitis, Kementerian Kesehatan, WHO, serta Clinton Health Access Initiative (CHAI), bertujuan untuk meningkatkan sistem informasi kesehatan di Indonesia dan memperkuat upaya penanggulangan hepatitis.
Tim Pokja Hepatitis Kemenkes RI; WHO, Dinkes DKI Jakarta, Dinkes Jakarta Pusat dan staf Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sedang dalam proses mengintegrasikan sistem, mengeluarkan indikator-indikator yang diperlukan dari SIHEPI ke dalam platfrom e-registri rumah sakit. orm. (Kredit: Dinkes DKI Jakarta) WHO dan Kelompok Kerja Hepatitis Kemenkes menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif untuk meningkatkan program Hepatitis dengan menyelaraskan sistem informasi kesehatan dari tingkat daerah ke tingkat nasional.
WHO memberikan pengetahuan khusus dan berbagi panduan serta praktik terbaik untuk memastikan kelancaran integrasi SIHEPI. Upaya ini berfungsi sebagai cetak biru untuk memajukan sistem informasi kesehatan. Seiring dengan kemajuan integrasi, inisiatif ini berpotensi untuk diperluas di luar Jakarta, menginspirasi inisiatif serupa di seluruh Indonesia.
Bantuan teknis WHO mendorong upaya ini ke depan, menunjukkan komitmen dan dedikasi WHO untuk membangun sistem perawatan kesehatan yang lebih kuat dan berbasis data yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Wisnu, staf DTO dan tim Dinkes DKI Jakarta mendiskusikan alur integrasi dari SIHEPI ke dalam e-Pus (E-Registry Puskesmas Gambir) untuk mengurangi beban kerja dan meningkatkan efisiensi pencatatan dan pelaporan (Kredit: Dinkes DKI Jakarta)
Dengan t engan adanya integrasi SIHEPI dan sistem informasi Puskesmas, petugas kesehatan mengalami pengurangan yang luar biasa dalam hal waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk pencatatan data. Integrasi ini telah terbukti bermanfaat, mengurangi waktu dari 30 menjadi 10 menit.
Berdasarkan keberhasilan ini, inisiatif ini telah diperluas dengan melibatkan 14 rumah sakit besar dan lebih dari 300 Puskesmas di DKI Jakarta, di mana integrasi SIHEPI dengan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS) telah disetujui oleh semua pemangku kepentingan, yang diharapkan dapat meringankan beban pencatatan dan pelaporan data.
Inisiatif ini berhasil diimplementasikan berkat keterlibatan dan kepemimpinan yang tinggi dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Dinkes DKI Jakarta mengambil indikator-indikator yang relevan dari sistem informasi fasilitas kesehatan dan mengintegrasikannya ke dalam SIHEPI, sehingga mengurangi replikasi dan redundansi data.
Sistem terpadu ini memungkinkan sinkronisasi data dan pertukaran informasi secara otomatis.
dr. Dwi Oktavia, TLH, M.
Epid, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta dan tim mendiskusikan integrasi SIHEPI ke dalam SIM-RS Cipto Mangunkusomo (Kredit: Dinkes DKI Jakarta) Selain itu, SIHEPI juga menawarkan fitur tambahan yang bermanfaat bagi pasien positif, yaitu ‘ikon peringatan’ untuk memastikan kepatuhan terhadap rencana tindak lanjut program triple eliminasi pada ibu hamil (HIV, sifilis, dan hepatitis B). Fitur ini juga mengingatkan orang dengan status HIV-positif untuk menjalani tes hepatitis C. Fitur-fitur tambahan ini pada akhirnya mengarah pada peningkatan hasil kesehatan secara keseluruhan pada populasi sasaran utama.
Integrasi ini menandai pencapaian penting dalam lanskap kesehatan nasional dengan menjembatani silo dalam sistem pencatatan dan pelaporan. Dengan keberhasilan ini, Jakarta telah menetapkan standar yang patut dicontoh oleh daerah dan program lain untuk ditiru. Inisiatif transformatif ini menunjukkan kekuatan kolaborasi, inovasi digital, dan komitmen bersama untuk membangun masa depan yang lebih sehat bagi seluruh penduduk Jakarta.