Prasasti Memperkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal 3 Tahun 2025 Melambat Menjadi 5%

Prasasti Memperkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal 3 Tahun 2025 Melambat Menjadi 5%

Prasasti Memperkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal 3 Tahun 2025 Melambat Menjadi 5%

Liga335 – TEMPO Interaktif, Jakarta – Pusat Studi Kebijakan Prasasti memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh sekitar 5 persen pada kuartal III-2025, turun dari kuartal sebelumnya. Pada kuartal kedua tahun ini, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12 persen. Data pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga akan diumumkan pada awal November.

Direktur Riset Prasasti, Gundy Cahyadi, menyatakan bahwa meskipun konsumsi menunjukkan tanda-tanda perbaikan dan investasi tetap solid, namun secara keseluruhan data mengindikasikan bahwa tingkat pertumbuhan saat ini stabil, bukan menguat secara signifikan. Gundy mengatakan, “Konsumsi telah membaik, tetapi pertumbuhannya masih jauh dari kuat,” dalam siaran pers pada hari Sabtu, 1 November 2025. Prasasti mengamati peningkatan tahunan sebesar 5,8 persen dalam penjualan ritel di bulan September.

Ini merupakan tingkat pertumbuhan tertinggi sejak awal 2024 dan mengindikasikan sedikit peningkatan permintaan rumah tangga. Namun, Gundy menyatakan bahwa inflasi inti hanya mencapai 2,2 persen. persen mengindikasikan bahwa tekanan pada belanja konsumen masih terbatas.

Ia menyimpulkan bahwa kepercayaan konsumen belum sepenuhnya pulih karena pertumbuhan pendapatan yang tertekan dan kekhawatiran akan biaya hidup. Dari sudut pandang moneter, Prasasti melihat adanya perbaikan kondisi likuiditas. Jumlah uang beredar (M2) meningkat delapan persen secara tahunan di bulan September.

Peningkatan ini didorong oleh pelonggaran kebijakan moneter Bank Indonesia, termasuk pemotongan suku bunga acuan sebesar 150 basis poin sejak September 2024. Sementara itu, belanja pemerintah hanya mencapai 59,7 persen dari target tahunan pada bulan September. Posisi ini lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 64,7 persen.

Menurut Gundy, kondisi ini mengindikasikan stimulus fiskal pada kuartal III masih terbatas. Namun, masih ada ruang untuk peningkatan belanja di akhir tahun. “Investasi masih menjadi jangkar pertumbuhan, namun momentumnya mulai menurun,” kata Gundy.

Modal pergi ertumbuhan impor tumbuh 32,5% dari tahun ke tahun di kuartal kedua, tetapi melambat menjadi sekitar 11,2% di bulan Juli-Agustus. Meskipun begitu, data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat kenaikan 13,9% secara tahunan pada realisasi investasi di kuartal ketiga, dipimpin oleh sektor pusat data, logistik, dan infrastruktur digital. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga akan sedikit lebih rendah dari kuartal sebelumnya.

Namun, masih ada ruang untuk peningkatan belanja di akhir tahun. Namun, menteri keuangan optimis bahwa ekonomi akan tumbuh lebih dari 5 persen pada kuartal ketiga. “(Prediksi kuartal ketiga) sedikit di atas 5 persen.

Mungkin sedikit lebih rendah, karena ada beberapa kegaduhan,” kata Purbaya setelah bertemu dengan para pejabat BPS di kantor Kementerian Keuangan di Jakarta pada 28 Oktober 2025. Namun demikian, ia yakin bahwa ekonomi Indonesia akan bangkit kembali dan tumbuh pesat sebesar 5,5 persen. pada kuartal keempat tahun 2025.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *