Ekonom Citi Memproyeksikan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5% di Tahun 2025
Situs togel – TEMPO Interaktif, Jakarta – Kepala Ekonom Citi Indonesia Helmi Arman memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh sekitar 5 persen pada tahun 2025, dengan momentum yang diperkirakan menurun pada kuartal ketiga sebelum pulih menjelang akhir tahun.
Helmi mengatakan kinerja ekspor tetap kuat di kuartal ketiga, tetapi konsumsi domestik menunjukkan tanda-tanda pelemahan di tengah menurunnya sentimen konsumen.
“Konsumsi domestik mungkin sedikit lebih lemah karena kepercayaan konsumen turun sejak September,” kata Helmi dalam acara Citi Data Centre Day di The Langham, Jakarta, pada hari Senin, 27 Oktober 2025.
Menurut Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bank Indonesia, optimisme konsumen pada September 2025 turun menjadi 115, turun dari 117,2 pada Agustus.
Helmi memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan menguat di kuartal keempat, didukung oleh kenaikan belanja pemerintah dan peluncuran program stimulus fiskal.
Dia mencatat bahwa pemerintah telah menyuntikkan beberapa paket stimulus tahun ini, dan pencairan yang lebih cepat diperkirakan akan terjadi.
ted untuk mengurangi dana menganggur dan mempercepat belanja negara.
Meskipun Helmi tidak memberikan proyeksi rinci untuk kuartal-kuartal mendatang, ia memperkirakan pertumbuhan kuartal ketiga akan sedikit melebihi 5 persen.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa ekonomi tumbuh 4,87 persen pada kuartal pertama dan 5,12 persen pada kuartal kedua 2025.
Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan pemerintah mengambil langkah untuk menstimulasi sektor riil dengan menyuntikkan dana negara sebesar Rp200 triliun ke bank-bank untuk meningkatkan likuiditas. Ia percaya bahwa langkah ini dapat meningkatkan pertumbuhan menjadi sekitar 5,5% di kuartal terakhir tahun ini.
“Saya katakan kepada investor bahwa suntikan likuiditas ini saja sudah cukup untuk mendorong pertumbuhan di atas 5,5% di kuartal keempat, bahkan mungkin lebih tinggi,” kata Purbaya setelah pertemuan dengan investor obligasi negara di Kantor Direktorat Jenderal Pajak di Jakarta pada hari Senin, 13 Oktober 2025.