Apa yang memicu protes kekerasan di seluruh Indonesia, dan seberapa buruk dampaknya bagi Presiden Prabowo?
Liga335 – JAKARTA: Aksi protes yang berujung rusuh di Jakarta dan beberapa kota lain di Indonesia pada hari Jumat (29/8) merupakan puncak dari kekecewaan masyarakat terhadap para anggota parlemen yang dianggap tidak peka terhadap kesulitan hidup yang dihadapi rakyat kecil, kata para analis. Rasa frustrasi tersebut memuncak setelah kekerasan polisi merenggut nyawa seorang pengemudi ojek dalam sebuah protes pada hari Kamis (28/8) yang menentang kenaikan tunjangan para anggota parlemen, yang mendorong massa yang marah untuk menyasar kantor-kantor polisi dan gedung DPR. Para analis memperingatkan bahwa kerusuhan ini dapat memicu efek domino yang pada akhirnya dapat mengancam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto jika pemerintah gagal bertindak tegas.
Seruan Prabowo pada Jumat pagi untuk melakukan investigasi terhadap kekerasan polisi dianggap sebagai formalitas belaka ketika para pengunjuk rasa turun ke jalan pada hari yang sama, dengan para analis berpendapat bahwa presiden harus mengambil langkah konkret untuk mengakhiri pelanggaran tersebut dan menunjukkan bahwa pemerintahnya benar-benar mendengarkan keluhan publik. Berlangganan Rangkuman Pagi: Kurasi otomatis berita-berita utama kami untuk mengawali hari Anda. Layanan ini tidak ditujukan bagi mereka yang tinggal di Uni Eropa.
Dengan mengeklik berlangganan, saya setuju untuk menerima pembaruan berita dan materi promosi dari Mediacorp dan mitra Mediacorp. Memuat Memuat “Prabowo tampaknya berada dalam gelembungnya sendiri. Dia tampak terpisah dari kenyataan di lapangan, yang membuat pernyataannya terdengar normatif bahkan ketika kemarahan publik telah mencapai titik didih,” kata Kunto Adi Wibowo, seorang analis politik di Universitas Padjajaran, kepada .
“Pernyataannya pada akhirnya gagal mencapai tujuannya untuk menenangkan masyarakat.”