Ekonomi Indonesia di Tahun 2025 Diperkirakan Masih Berada di Level Rata-Rata 10 Tahun Terakhir

Ekonomi Indonesia di Tahun 2025 Diperkirakan Masih Berada di Level Rata-Rata 10 Tahun Terakhir

Ekonomi Indonesia di Tahun 2025 Diperkirakan Masih Berada di Level Rata-Rata 10 Tahun Terakhir

Liga335 daftar, situs judi bola, situs sbobet – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2025 diperkirakan meningkat dibandingkan capaian pada kuartal III yang tumbuh 5,04 persen year-on-year (yoy) secara tahunan. Namun, secara keseluruhan, laju pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2025 diproyeksikan masih akan bertahan di bawah 5 persen.
Kepala Departemen Riset Pasar Makro Ekonomi & Keuangan Bank Permata Faisal Rachman memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2025 akan berada di kisaran rata-rata historis sepuluh tahun terakhir, antara 5,0 hingga 5,1 persen.

Proyeksi ini sedikit lebih rendah dari target pemerintah dalam APBN 2025 yang dipatok sebesar 5,2 persen.
“Prospek pertumbuhan PDB Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan, sehingga penting untuk mempertahankan kebijakan ekonomi yang ekspansif, terutama melalui akselerasi belanja pemerintah di sektor-sektor produktif yang memiliki efek pengganda yang tinggi,” katanya dalam keterangannya, dikutip Kamis (6/11).
Menjelang akhir tahun, Faisal memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia konsumsi lama akan menguat seiring dengan membaiknya pasar tenaga kerja dan terkendalinya tingkat inflasi.

Sementara itu, ia menambahkan bahwa prospek investasi diperkirakan masih akan tetap positif, didukung oleh ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga global dan domestik yang dapat menurunkan biaya pembiayaan sekaligus meningkatkan kepercayaan investor untuk melakukan ekspansi.
Namun, ia menekankan bahwa kondisi ini juga berpotensi mendorong peningkatan impor, mengingat sebagian besar barang yang diimpor merupakan bahan baku dan barang modal untuk kegiatan produksi.
Lebih lanjut, Faisal memprediksi pertumbuhan impor akan lebih tinggi dibandingkan ekspor yang masih tertekan oleh perang dagang global dan perlambatan ekonomi China.

Meski begitu, ketegangan perdagangan mulai menunjukkan tanda-tanda mereda seiring dengan semakin terbukanya pemerintah Amerika Serikat terhadap proses negosiasi.
Ia menambahkan bahwa diversifikasi mitra dagang yang terus diupayakan oleh Indonesia serta pemulihan harga komoditas global diharapkan dapat membantu menopang pertumbuhan ekspor. kinerja ekspor nasional pelabuhan.

“Secara keseluruhan, kami memproyeksikan pertumbuhan PDB 2025 akan berada di kisaran 5,0-5,1 persen dibandingkan 5,03 persen di 2024, ini merupakan revisi naik dari proyeksi sebelumnya yang memperkirakan pertumbuhan sedikit di bawah 5 persen,” katanya.
Memasuki tahun 2026, ia menilai risiko terhadap prospek ekonomi Indonesia masih relatif sama dengan tahun ini.
Dari sisi eksternal, ia menyatakan ketidakpastian akibat perang dagang, ketegangan geopolitik, dan lambatnya pemulihan ekonomi China masih akan membayangi.

Namun, kondisi ekonomi global yang cenderung stagnan diharapkan dapat menekan tekanan inflasi, membuka ruang penurunan suku bunga lebih lanjut, dan mendorong minat investasi di pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.
Dari sisi domestik, Faisal menekankan bahwa menjaga stabilitas politik akan menjadi faktor yang krusial. Meskipun masih ada ruang untuk ekspansi fiskal dan moneter, serta pentingnya para pembuat kebijakan untuk menjaga keseimbangan antara dorongan pertumbuhan dan stabilitas makroekonomi.

“Mengingat defisit transaksi berjalan (CAD) berpotensi melebar di tengah ketegangan perdagangan dan defisit fiskal dapat meningkat karena kebijakan pro-pertumbuhan,” pungkasnya.
Versi bahasa Inggris, China, Jepang, Arab, dan Perancis dihasilkan secara otomatis oleh AI. Jadi mungkin masih ada ketidakakuratan dalam penerjemahan, mohon untuk selalu melihat bahasa Indonesia sebagai bahasa utama kami.

(sistem didukung oleh DigitalSiber.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *